SaungNews.co Ogan Ilir | Satreskrim Polres Ogan Ilir (OI) menggelar press rilis akhir tahun. Hasilnya, kasus pembunuhan meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya.
Dimana, tahun 2020 hanya empat kasus. Dan semuanya berhasil diungkap. Sementara tahun 2021 meningkat menjadi enam kasus. Dengan penyelesaian tindak pidana (PTP) sebanyak tujuh kasus.
Peningkatan juga terjadi pasal kasus curat, yakni 6,5 persen. Kasus penganiayaan berat (anirat) meningkat 8,5 persen.
Sementara jumlah kasus curas dan curanmor menurun. Dimana, curas menurun 40,3 persen. Sedangkan kasus curanmor menurun 14,2 persen.
‘’Kita berhasil ungkap 275 kasus, dari 348 laporan polisi (LP) yang diterima,” ungkap Kapolres OI AKBP Yusantiyo Sandhy. Didampingi Kasatreskrim AKP Shisca Agustina. Dan Kasatres Narkoba AKP Zon Prama SH, Sabtu (01/01/2022).
Sedangkan kasus menonjol yang diungkap, yakni curat jaringan nasional. Kemudian, kasus bobol sekolah dengan modus mencuri komputer sekolah. Yakni ada beberapa kasus, baik di Ogan Ilir, Jawa, dan Sumatera. ‘’Satu kasus pembunuhan dan beberapa kasus curat belum terungkap. Ini jadi PR kita di tahun 2022,” paparnya.
Sementara kasus minyak ilegal yang meledak, ungkap satu dari tiga kasus. Yakni Kamis (19/08), dengan tiga tersangka. Masing-masing Riyan (25), Budianto (31), dan Mamek (40). Semuanya warga Jalan Ki Merogan, Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.
Untuk kasus korupsi, hanya ada satu, dan masih proses. Karena pembuktiannya butuh waktu tidak sebentar. Sehingga kasus korupsi itu belum dapat diungkap. ‘’Semoga tahun depan, ada tiga atau empat kasus korupsi yang diungkap,” tegasnya.
Selanjutnya, untuk hasil cipta kondisi jelang nataru, amankan tujuh jeriken tuak. Kemudian, 51 botol vodca, 32 botol asoka. Kemudian, 45 botol anggur merah botol kecil. Dan 17 botol anggur merah botol besar.
Tujuannya cegah jangan sampai terjadi hal-hal tak diinginkan. ‘’Miras diamankan dari beberapa penjual di Ogan Ilir,” tambahnya. (rel)