Saungnews.co Banyuasin | Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus berupaya menjaga ketahanan pangan dengan menjadi sentra produksi beras nomor satu di Provinsi Sumatra Selatan. Bahkan, Pemkab Banyuasin pun membuat Program pembangunan Daerah Irigasi Rawa (DIR) di Kabupaten Banyuasin termasuk Desa Pagar Bulan Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
Tetapi di sisi lain, ternyata pembangunan ini tidak didukung oleh masyarakat Desa Pagar Bulan. Warga menolak lantaran mereka takut sawah Lebak mereka mengalami kekeringan jika dibuat saluran pengairan irigasi dengan alasan daerah tersebut bukan pasang surut tetapi sawah tadah hujan.
Hal ini diungkapkan salah satu warga, Yusri mengatakan masyarakat banyak menolak pembangunan daerah irigasi ini, sebab dari tahun 80-an hingga tahun 2014 masyarakat tidak pernah meninggalkan rawa tersebut. Sejak ada pembangunan tanggul beberapa tahun yang lalu sawah mereka sering mengalami kekeringan, Sabtu (7/8/2021).
“Penyebab pertama kali kering di dusun II ini adalah tanggul, jadi kalau pemerintah ingin mensejahterakan rakyat kami minta tutupkan tanggul itu. Karena sejak adanya tanggul itu kami mengalami kekeringan dan gagal panen, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti itu,” jelasnya.
Lanjut Yusri, harapan kami tanggul tersebut ditutup dan lahan yang tinggi itu diratakan serta sistem pengairan agar bisa menanam padi dengan air.
Sementara, Assisten I, Hasmi mengatakan dari awal sosialisasi kepada masyarakat kurang optimal, pemahaman masyarakat tentang tata kelolah air yang akan dibangun Dinas PUTR itu sangat kurang.
“Kujungan kita hari ini tentu untuk mensosialisasikan agar masyarakat memahami rencana Pembangunan DIR di Desa Pagar Bulan, namun kita akan berupaya kepada masyarakat agar lebih puas kita akan melakukan rapat dan nanti pak bupati yang akan memberikan pengarahan. Selama ini hasil beras kita ditopang tinggi dari daerah jalur, dan sekarang pemerataan pembangunan merupakan upaya dari pak Askolani di setiap wilayah kecamatan. Terutama untuk menunjang ketahanpangan kita apalagi Kabupaten Banyuasin saat ini Peringkat keempat penghasil beras di tingkat Nasional.” ungkapnya.
Lanjutnya, melalui tunjangan dari daerah – daerah lainnya yang selama ini belum tersentuh dengan tata kelolah air dan dari cara tersebut dapat meningkatkan dan mendongkrak jumlah produk gabah.
“Beberapa fasilitas tentang pengelolaan air itu semua dalam rangka menunjang sarana prasarana, alat alsintan dan drainase nya itu semua diperbaiki, mulai dari pupuknya, bibitnya sehingga kedepan dapat meningkatkan hasil beras kita,” Pungkasnya.(Desi)