Saungnews.co Indralaya | Tiga tersangka (Tsk) pembunuhan seorang pria warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI) berhasil diringkus polisi.
Korban pembunuhan bernama Putra (30), ditemukan tewas bersimbah darah penuh luka bacok di perkebunan tebu Desa Seri Kembang III, Kecamatan Payaraman, 9 April lalu.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil meringkus tiga orang yang memiliki peran masing-masing hingga mengakibatkan korban meregang nyawa.
Kapolres OI, AKBP Yusantiyo Sandhy didampingi Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara mengatakan, dua tersangka diamankan di Mapolres OI yakni Ade Saputra (25) dan Basarmin (50).
“Adapun satu tersangka lainnya kini diamankan di Mapolsek Tanjung Batu, dan sedang dilakukan pendalaman perihal otak pembunuhan sadis tersebut,” katanya, Rabu (9/6/2021).
Lanjutnya, khusus dua tersangka yang diamankan ini memiliki peran mengkoordinir massa yang menganiaya korban hingga tewas.
“Pembunuhan terhadap korban direncanakan sehari sebelum peristiwa berdarah tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sehari sebelum peristiwa pembunuhan tersebut, korban sempat meminta tersangka Ade mengantarnya suatu tempat di Indralaya.
“Saat itu, tersangka mengantar korban pergi bersama adik iparnya yang merupakan adik istrinya sendiri. Mereka pergi menggunakan mobil tersangka Ade, ke suatu tempat di Indralaya,” jelasnya.
Keesokannya, begitu korban kembali ke Tanjung Lalang, tersangka Basarmin memberi tahu sekelompok warga yang merupakan para pelaku pembunuhan.
Warga pun mengikuti korban mengendarai sepeda motor ke wilayah Desa Seri Kembang III.
“Saat korban melintas di perkebunan tebu di Desa Seri Kembang III itulah, massa menganiaya korban menggunakan senjata tajam hingga tewas,” bebernya.
Jasad korban pun ditemukan warga di seputar TKP pada petang hari pukul 18.30 WIB.
Setelah melakukan penyelidikan selama hampir dua bulan, polisi menangkap para tersangka pada 28 Mei lalu.
Polisi kini masih melakukan pengembangan dan sedang mengejar otak pelaku pembunuhan yang identitasnya sudah diketahui.
Sementara para tersangka yang diamankan, membantah ikut terlibat pembunuhan terhadap korban bernama Putra.
“Saya cuma disuruh menghubungi korban karena saya sempat antar dia. Setahu saya, warga mau menangkap korban untuk diinterogasi, kenapa berani selingkuh dengan adik ipar sendiri,” kata tersangka Ade.
Ia juga mengaku awalnya tak tahu korban dibunuh oleh sekelompok warga dengan cara keji.
“Saya juga kaget waktu korban ditemukan tewas. Saya dapat kabar waktu sore hari,” kilahnya. (h4a5)