SaungNews.co BATURAJA | Tingginya curah hujan dalan sepekan terakhir yang mengguyur Kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing sekundang, menyebabkan sungai Ogan yang membelah Kota Baturaja meluap.
Akibatnya luapan sungai ogan merendam pemukiman serta lahan pertanian dan perkebunan warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai.
Beberapa Kecamatan yang merasakan dampak luapan sungai Ogan tersebut diantaranya, Warga Kecamatan Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan dan Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR).
Zamroni (45) salah satu warga Kecamatan Peninjauan mengungkapkan bahwa kebun karet miliknya saat ini sudah di genangi banjir setinggi 2 meter.
“Akibat banjir luapan sungai ogan kami sejak kemarin pagi sudah tidak bisa lagi nyadap karet, bahkan hari ini akses untuk kekebun pun sudah terendam semua hingga ketinggian 2 meter,”ungkapnya pada Minggu (23/05/2021).
Menurut Zamroni, kondisi air sungai hingga siang ini masih bertanbah naik,”Ketinggian air dari pagi hari masih bertambah hingga 50 cm,”katanya.
Senada juga di katakan Amrullah (50) warga Kecamatan KPR, bahwa banjir kalini tergolong paling parah dibandingkan selama 5 tahun terakhir.
“Ditahun – tahun sebelumnya belum pernah ketinggian airnya sebesar sekarang ini, tempo hari paling 50 cm di kebun karet, sekarang bisa mencapai 2 meter lebih,”jelasnya.
Disamping itu kata Amrullah, hampir seluruh lahan perkebunan dan pertanian warga sepajang aliran sungai ogan dari Kecamatan Baturaja Timur hingga Kecamatan KPR terendam banjir.
“Saya tadi pagi ke Baturaja, sepanjang jalan baik itu pemukiman penduduk maupun lahan perkebunan semuanya tergenang banjir, terutama desa – desa yang memang sudah menjadi langganan banjir,”katanya.
Kondisi jalan Simpang Mendala – Batumarta
Disisi lain Camat Lubuk Batang Henny Purwaningsih mengatakan bahwa kondisi banjir di wilayah OKU memang sudah menjadi langganan setiap tahun.
“Untuk di wilayah Kecamatan Lubuk Batang sendiri ada satu desa yang terparah akibat banjir ini, yakni desa Gunung Meraksa, ketinggian air mencapai 2 meter,”kata Camat Lubuk Batang.
Untuk jumlah rumah yang terendam banjir paling banyak di Desa Gunung Meraksa ada 90 rumah yang terendam,”Desa – Desa lain seperti Lubuk Batang, Lubuk Batang Lama, hampir sebagian besar terendam, sedangkan Desa Karta Mulya hanya bagian permukiman yang di pinggiran sungai saja,”terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD OKU Amzar Kristofa menjelaskan pihanya sudah menerjunkan tim untuk mengantisipasi luapan sungai lebih besar.
“Kemarin kami menyiapkan personil dan perahu karet di Desa Gunung Meraksa, untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak di inginkan,”kata Amzar.
Diakui Amzar banjir luapan sungai Ogan di OKU ini memang tidak serentak terdampak, dimulai dari bagian hulu sungai dan beberapa hari kemudian baru sampai ke bagian hilir yakni Kecamatan Peninjauan dan KPR.
“Untuk kondisi saat ini, dibagian hulu sungai sudah mulai surut, namun dampaknya baru sampai kebagian hilir sungai yakni ke wilayah Kecamatan Peninjauan dan Kecamatan KPR,”jelas Amzar.
Meskioun demikian pihaknya menghimbau kepada warga untuk tetap waspada dengan kondisi sekarang ini, terutama warga di dua Kecamatan yakni Kecamatan Peninjauan dan Kecamatan KPR.
“Meskipun kondisi beberapa anak sungai dan Sungai Ogan dibagian hulu sudah mulai surut, warga diminta tetap waspada,”pintanya.
Pihaknya juga meminta kepada Satgas Tanggap Bencana yang ada di setiap Desa untuk dapat melaporkan kondisi setiap saat, terutama pada saat sungai ogan meluap seperto saat ini.
Informasi yang dihimpun saungnews.co permukiman warga dan lahan perkebunan serta lahan pertanian di Kecamatan Peninjauan dan KPR tergenang banjir hingga 2 meter lebih.
Dampaknya ratusan hektar kebun karet dan lahan pertanian digenangi banjir, hingga para petani tidak bisa melakukan aktifitas.(Fany).