Saungnews.co Halteng | Diduga tak ada anggaran sosialisasi kalibrasi alat kesehatan (Alkes) di RSUD Weda sehingga sejauh ini alkes rumah sakit setempat tak dikalibrasi oleh petugas teknisi. Padahal upaya kalibrasi terhadap sejumlah Alkes harus dilakukan oleh personel yang bertugas di RSUD setempat.
Hal itu dinilai dianggap enteng oleh Direktur RSUD Weda dr Selvia D Denggo sehingga tak dilakukannya sosialisasi untuk upaya kalibrasi alat kesehatan.
Padahal upaya kalibrasi itu sangat penting dilakukan demi menghindari terjadinya kesalahan fatal dalam pelayanan medis, baik yang dilakukan di rumah sakit.
Menurut Rosihan Anwar yang juga Humas JPKP Halteng ini bahwa perihal kalibrasi alat kesehatan telah diatur dalam perundang – undangan yakni UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU Nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363 tahun 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 394 tahun 2001 tentang Institusi Penguji,” akunya.
“Jadi kalibrasi alat kesehatan itu wajib berdasarkan aturan perundang – undangan, bahkan di dalamnya terdapat sanksi yang tegas jika institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidak melaksanakannya.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah rumah sakit tidak menganggarkan anggaran kalibrasi alkes sehingga tidak melaksanakan hal ini? Apakah masyarakat mengetahui jika alat – alat kesehatan yang di pergunakan melayani masyarakat telah dikalibrasi sehingga ketepatannya tidak diragukan,” kesalnya.
Sementara kalibrasi alkes wajib dilakukan dalam pelayanan kesehatan sekaligus memberitahukan hal ini kepada masyarakat,” pungkasnya.(oje)
