SaungNews.co JAKARTA | Mantan pimpinan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika Hasan, Sp.A, MARS, berharap Presiden tidak salah pilih Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menurut Rachmat Sentika, Presiden perlu segera datang langsung saat seleksi calon direksi BPJS Kesehatan yang sedang berlangsung. Karena badan ini nantinya akan mengumpulkan dana iuran masyarakat dan menggunakan APBN.
“Kami berharap, Presiden RI tidak salah pilih direksi BPJS Kesehatan yang baru dan memilih orang yang berpengalaman, punya kapabilitas dan track record yang jelas dan bersih,” kata Rachmat Sentika Hasan, Senin (01/02/2021).
Rachmat Sentika Nebraskan, pentingnya menyampaikan ke publik secara transparan dari hasil setiap seleksi BPJS Kesehatan.
“Agar Pak Jokowi bisa mendengarkan langsung masukan dari masyarakat yang profil setiap calon yang lolos dan yang tidak lolos. Jangan sampai pak Jokowi kurang informasi dan salah pilih,” ujarnya.
Sementara itu, Roy Pangharapan dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) setelah proses seleksi yang sedang berlangsung mempertanyakan nama-nama yang diajukan oleh panitia seleksi ke Presiden.
“Ada laporan, nama-nama yang keluar sudah tidak sesuai dengan aturan awal pada saat undangan tes diupload. Apa yang terjadi pada seleksi ini? Ada kepentingan apakah sehingga seperti itu? ” katanya.
Untuk itu meminta agar presiden perlu menentukan seleksi direksi BPJS Kesehatan yang sedang berlangsung. Karena masalah BPJS Kesehatan menumpuk dan belum terselesaikan sampai saat ini.
“Jangan sampai lenyapnya Rp 43 triliun dana masyarakat di BPJS Tenagakerja, terjadi lagi di BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Roy Pangharapan menjelaskan, pada 19 November 2020 Panitia Seleksi menyatakan sebanyak 20 calon dewan pengawas dan 48 calon direksi BPJS Kesehatan dinyatakan lulus seleksi E-Assesment. Pernyataan ini disampaikan Panitia Seleksi Calon Anggota Dewan Pengawas Dan Calon Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam Pengumuman: 07 / Pengumuman / PANSEL / BPJS-K / XI / 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Panita Seleksi BPJS Kesehatan, Suminto, S.sos, M.Sc., Ph.D.
Pengumuman yang dilayani oleh nama 68 calon dewan pengawas dan calon direksi BPJS Kesehatan untuk masa kerja 2021-2026 yang lulus tersebut kemudian diundang mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu selesksi pemaparan visi misi dan wawancara serta tes kesehatan secara luring (hadir fisik) pada 24 November sampai 7 Desember 2020.
Setelah proses wawancara 10 orang calon dewan pengawas dan 16 calon direksi BPJS Kesehatan. Hal ini diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (7/1).
Nama-nama tersebut telah disampaikan Panitia Seleksi kepada Presiden RI. Selanjutnya, Presiden memilih sendiri nama Direktur Utama BPJS Kesehatan untuk periode 2021-2026. Sementara Ketua Dewan Pengawas dipilih oleh DPR-RI (*)