Saungnews.co Lahat | Polemik dampak dari kegiatan penambangan batubara berulang kali mencuat. Isu mengenai dugaan limbah batubara yang mencemari lingkungan salah satu diantara yang kerap terjadi.
Seperti halnya dikeluhkan oleh warga Desa Tanjung Jambu petani Padi Persawahan di Desa Muara Lawai, Kabupaten Lahat. Pihak Petani di sekitar area tambang menyebutkan bahwa aktivitas penambangan telah memicu limbah mencemari areal persawahan mereka. Dikatakan bahwa perairan sawah diduga telah terkontaminasi oleh cairan bercampur kandungan batu bara.
Adi Poltak salah satu warga yang memiliki lahan persawahan bahwa selama pihaknya bertani disana, sebelum adanya aktivitas pertambangan batu bara belum pernah mengalami kondisi perairan lahan sawah yang terkontaminasi cairan berwarna pekat kehitaman yang diduga merupakan limbah batu bara itu.
“Sudah puluhan tahun kami besawah disini dan baru kali ini sawah kami di penuhi air limbah batubara, jadi harapan kami pihak PT. KALOG bertanggung jawab, padi kami sudah kriting mungkin saja kami terancam gagal panen pada tahun ini tutur nya dengan nada kesal, apabila tidak ada respon dari pihak perusahaan PT KALOG kami akan meminta bantuan ke pihak Pemda kab Lahat atau dinas terkait” beber nya kepada media ini
Pemerintah Desa Muara Lawai yang media ini mintai tanggapan mengatakan belum mendapatkan laporan dari warga, namun dirinya menyatakan sikap jikalau memang benar adanya kondisi demikian itu Kepala Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur, Johan Rapani mengatakan agar kiranya pihak perusahaan tambang bertanggung jawab dan dapat memperbaiki dan menormalkan kembali kondisi lahan warga petani serta memberikan kompensasi terhadap warga yang terkena dampak limbah tersebut.
Ditempat terpisah kepala UPT KALOG, Adhi, yang di wakili oleh Rizki mengatakan dirinya tidak dapat memberikan keterangan.
“Saya tidak bisa memberikan komentar karna bukan wewenang saya” katanya singkat, saat dikonfirmasi media ini Jum’at (8/01/21).
Sementara pihak PT.KAPM, fahrozi juga mengutarakan hal senada. “Itu bukan ranah kita, kita hanya mengerjakan double track” katanya.
laporan : Cecep
editor : redaktur