‘Masa Pengunjuk Rasa Kali ini Bawa Senjata’
Saungnews.co Lahat | Sengketa lahan yang terjadi antara warga Desa Purwaraja, Kecamatan Kikim Timur dengan PT. Lonsum kembali memanas.
Bahkan ratusan warga Purwareja yang menggelar unjuk rasa kali ini nekat membawa ‘senjata’ seperti senapan angin dan parang.
Masa ino mendatangi serta menduduki tengah lahan yang di sengketa kan, pada Senin (16/11/20)
Aksi menduduki lahan sengketa ini terjadi lantaran warga menganggap pihak PT Lonsum sudah ingkar janji.
Dan lagi tersiar kabar bahwa hari ini akan ada panen raya kelapa sawit oleh PT Lonsum.
Pemincu lainya pondok yang didirikan warga diarea ini juga terjadi pembakaran sehingga saat ini nampak kerusakan akibat pembakaran dilantai pondok milik
Syamsul, salah satu warga pemilik lahan yang di sengketakan.
Mengulas kembali kebelakang, pada tanggal (02/11/2020) lalu, di hadapan wakil bupati lahat H. Haryanto dan Kapolres lahat AKBP Achmad Gusti Hartono telah di sepakati sebelum keluarnya putusan kedua belah pihak warga Purwaraja dan PT. Lonsum tidak boleh melakukan aktivitas di lokasi sengketa.
Namun yang terjadi setelah sepekan kehadiran Wabup Lahat, pihak PT. Lonsum melakukan panen di lokasi ini.
“Kami memiliki bukti berupa foto dan video yang sudah kami kirim kan ke Polres Lahat, bahkan mobil nya sempat kami tahan walaupun akhirnya kami lepaskan kembali, padahal sebelumnya di sepakati tidak boleh ada aktivitas kecuali kedua belah pihak melakukan Patroli” ujar Syamsul dengan nada kesal
Akibat aktivitas pemanenan yang di lakukan PT Lonsum inilah, masyarakatenjadi berang dan melakukan aksi protes dengan cara menanami lahan sengketa yang di akui milik sah mereka dengan pohon pisang, memasang pagar dan mengali lubang besar menutup akses jalan ke lokasi sengketa.
“Akan tetapi pada malam hari terjadi pembakaran pondok, ini kami tahu pembakaran ini di lakukan pada malam hari” ucap Syamsul.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Lahat segera menindak tegas perusahaan yang sudah menzolimi kami, Jangan sampai dari sengketa ini terjadi pertumpahan darah” ucap Syamsul.
Tidak lama berlangsungnya aksi ini Polres Lahat bersama Polsek Kikim Timur serta Koramil Kikim timur datang kelokasi untuk berjaga dan melakukan pengamanan.
Sempat terjadi sedikit ketegangan ketika sekuriti PT. Lonsum datang dengan kendaraan Patroli, namun kondisi tetap kondusif ketika warga mengatakan bahwa mereka tidak akan anarkis dan memastikan tidak ada aktivitas panen di lokasi sengketa.
Sampai dengan pukul 11.50 wib ratusan warga masih bertahan di lokasi warga juga mengatakan akan tetap bertahan sampai sore hari. (Ccp/Akril)