Saungnews.co Lahat | Ajal memang sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa, namun ‘lantaran’ penyebab kematian berdasarkan teori ilmiah secara manusiawi juga ada dalilnya, baik alamiah karena penyakit atau pun penyebab lainnya seperti kecelakaan, tenggelam, atau bisa juga atau terkontaminasi zat mengandung racun kedalam tubuh.
Seperti halnya dialami oleh mendiang Lilis Karlina, yang diduga meninggal akibat preeklamasi (keracunan), berdasarkan analisa medis sebagaimana keterangan Kepala Puskesmas UPT Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur, ‘Darwis, SKM di dampingi oleh Kasubbag Umum Iin Sri Maryati, SKM dan Bidan koordinator Putri Nova, SKM, pada Rabu (18/11/2020)
“Imunisasi ibu hamil itu wajib setiap kehamilan di atas 7 bulan keatas karena untuk mengetahui pasien itu ada penyakit atau tidak menurut keterangan Lilis Karlina memang sudah ada gejala badan dan kaki nya sudah mulai membengkak dan kita saran kan ntuk di USG” terangnya.
“Kami sebenarnya belum mengetahui secara jelas karena Lilis meninggalnya di rumah sakit rabain pada malam hari pukul 7.00wib menurut kabar nya dari rumah sakit beliau meninggal karena preeklamasi (keracunan)”ucapnya.
Namun kita turut prihatin juga rencananya hari ini kita akan berkunjung kerumah korban” sesalnya.
Diceritakan oleh Niko Saputra ‘suami almarhumah Lilis Karlina’, mendiang istrinya pamit pada Selasa, (16/11/2020) untuk pergi ke Posyandu yang diadakan dibalai Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat sekitar jam 09.30 WIB dalam keadaan sehat walafiat, tak kurang satu apapun tapi setelah jam 5.30 WIB, Lilis berkata kepalanya berkunang kunang dan penglihatan gelap dan akhirnya langsung di bawa ke bidan desa Evi.
Tetapi di Bidan Desa, mendiang Lilis langsung di suruh ke Rumah Sakit (RS), nah sesampainya di RS istri nya di infus tapi keadaan nya sudah pinsan.
Kemudian kata Niko, istri nya akan di operasi tetapi menunggu dia sampai dia sadar dulu, akan tetapi takdir Ilahi telah menakdirkan lain.
Berdasarkan keterangan dari Destri teman Lilis yang pergi ke Posyandu mendiang Lilis Karlina, muntah sebanyak dua kali dan berkata demikian :
“Ngapolah palak aq nih pusing dan berkunang kunang setelah di suntik tadi” kata Destri menirukan ucapan mendiang Lilis Karlina.
“Lilis tu dak galak di suntik karena di rayu akhirnya mau, waktu di suntik Lilis tu dak di tensi lagi darahnye tinggi ape rendah. Terus di suntik” kata Destri menceritakan.
Teripisah awak mediapun menemui Bidan Evi, yang diceritakan oleh Suami mendiang Lilis Karlina,
Kepada awak media Bidan Evi mengatakan ;
“saya saat itu di bagian imunisasi sedang yang bagian kontrol dan tensi itu di luar, jadi saya tidak mengetahui kalau Lilis itu sudah di tensi apa belum jadi setau kami kalau sudah kedalam berarti sudah di tensi dan kami lakukan tindakan dan yang kami suntikan di lengan bukan di pantat itu untuk imunisasi. Dan memang sudah ada petunjuk nya setiap ibu hamil tujuh bulan keatas wajib di suntik imunisasi” terangnya.
Terlepas apakah ada kaitannya atau tidak dengan kelalaian dalam pelayanan atau penanganan medis pihak Posyandu, namun Lilis Karlina telah pergi menghadap Yang Maha Kuasa, Ajal memang ada diTanganNya namun catatan perjalanan sebelum mendiang meninggal seperti pihak media ini kutip berdasarkan Nara sumber yang berhubungan dengan almarhumah…
Semoga Perempuan ini meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah dan Suami juga keluarga besar diberikan ketabahan dan kesabaran atas musibah ini.