Saungnews.co Lahat | Puluhan massa yang tergabung dalam FMGK (Forum Masyarakat Gunung Kerto) bersama Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (Gemapela), dengan menggunakan sebuah mobil pick up dan sepeda motor mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Lahat untuk
menggelar aksi damai disana, pada Rabu (27/10/2020) sekitar pukul 9.45 WIB.
FMGK dan Gemapela meminta pihak Kejari Lahat menjadwalkan ekspose investigasi atau audit oleh inspektorat lahat terkait dugaan kasus penyimpangan dana desa (DD) dan pemalsuan dokumen berita acara APB-Des yang dilakukan Kades Gunung Kerto
Saat tiba di lokasi aksi, massa membentang kan spanduk yang bertuliskan nada protes, selanjutnya langsung membentuk barisan kemudian dan berorasi di depan pintu masuk Kantor Kejaksaan Negeri Lahat.
Massa yang tidak mengenakan masker, tidak di perkenankan masuk dan hanya boleh berada di pinggir jalan. Hal ini sempat mengakibatkan terjadinya kemacetan jalan selama orasi berlangsung. Namun sepanjang digelarnya Aksi penyampaian aspirasi ini, pendemo mendapatkan kawalan ketat dari aparat Polres Lahat.
Orator aksi ‘Sundan Wijaya’ meminta kepada pendemo untuk bersikap tenang dan sopan dalam menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik.
“Dan kita tidak boleh anarkis
Kepada bapak bapak kejaksaan agar dapat menerima kedatangan kami” ujarnya dalam orasinya.
Dalam aksi damai ini, Iskandar sang koordinator aksi berharap agar pihak kejaksaan segera menindak lanjuti hasil audit tim APIP (Aparatur Pemeriksa Internal Pemerintah)
tentang adanya dugaan penyimpangan Dana Desa Gunung Kerto Kabubaten Lahat yang hasilnya sudah di keluarkan oleh Inspektorat Kabupaten Lahat.
Untuk itulah massa pendemo meminta kejelasan dari pihak Kejaksaan Lahat selanjutnya segera mengeksposenyam
“Kami yang hadir sebagian besar pemuda Gunung Kerto Kabubaten Lahat besok hari sumpah pemuda jadi semangat kami tetap tinggi… untuk pemuda, kami warga gunung Kerto sudah sering sekali di bodohi oleh Kades kami maka dari itu kami berharap kepada Kejari lahat segera sampai kan hasil audit nya
APIP” pintanya
Disebutkan pula bahwa Lidia Cempaka ‘perwakilan warga sudah berapa kali ke inspektorat menanyakan hal ini.
Dan Inspektorat telah menyampaikan hal ini ke Kejari Lahat.
Menyikapi aspirasi para penggemar aksi, Pihak Kejaksaan pun mempersilahkan perwakilan untuk mediasi di ruang kerja Kejari.
Dalam pertemuan tersebut Kajari lahat Fitra SH mengakui kalau laporan kasus korupsi dana desa serta pemalsuan surat yang di dugakan kepada Kades Gunung Kerto sedang di tindak lanjuti.
Menurutnya, dia sudah meminta tim APIP menyerahkan hasil audit nya.
“Kami akan berusaha secepat nya menangani kasus ini kami harap bersabar karena banyak sekali laporan yang masuk dan semua nya harus di tangani tapi kami memastikan dalam waktu dekat ini akan ada ekspose terkait desa gunung Kerto dan akan kami sampaikan secara transparan” ungkapnya.