Saungnews.co Prabumulih | Masyarakat Desa Tanjung raja Kecamatan Muara Enim, mengeluh lantaran tidak mendapatkan, suplai air dari PDAM Kabupaten Muaraenim.
Seperti diutarakan salah satu warga Desa Tanjung Raja kepada awak media. Sebut saja AS (40) mengaku sudah kurang lebih 2 (dua) tahun ini menjadi pelanggan tetapi air hanya dinikmati hampir 2 bulan setelah itu ia mengatakan sulplai air dari PDAM mulai ngadad, namun meskipun kondisinya begitu tetap saja tagihan berjalan bahkan malahan haruskan membayar tunggakan. Ironisnya lagi apabila tidak maka akan di putus oleh pihak PDAM
“Sudah dua tahun ini saya menjadi pelanggan tetapi cuma lebih kurang dua bulan airnya lancar, setelah itu macet-macetan, bagaimana kami mau membayar tunggakan jika air tidak ada sedangkan angsuran dan tunggakan masih harus tetap dibayar, kami tidak mau” gumam AS
Kondisi tak lancarnya suplai air PDAM Muara Enim ini dibenarkan oleh Kepala Desa Tanjung Raja Hisuladi SH, dikatakannya bahwa masyarakat dusun dua dan dusun tiga tidak pernah lagi menerima atau mendapatkan suplai air sudah hampir dua tahun ini.
Dan bukan hanya warga nya saja yang mengalami nya, dirinya juga mengaku ikut merasakannya ia berharap pihak PDAM dapat segera memikirkan persoalan ini secepatnya.
“Ya memang benar sudah hampir dua tahun ini warga dusun dua dan tiga tidak lagi menerima suplai air dari PDAM dan saya juga ikut merasakan, kami berharap pihak yang terkait dalam hal ini PDAM LE agar segera mencarikan solusi yang terbaik untuk secepatnya berusaha memberikan suplai air ke desa kami” harapnya.
Ditemui di ruang kerjanya Irza Rizaldy SH, Kepala Cabang menanggapinya bahwa dari awal bulan hingga diturunkannya berita ini, Jumat (28/08/2020), petugas masih melakukan perbaikan dibeberapa lokasi di Desa Karang Raja dan Desa Tanjung Raja.
“Kami berharap air segera dapat mengalir ke warga” ucap Rizaldy.
Ketika media ini meminta komentar nya mengenai keluhan warga yang menyebutkan sudah hampir dua tahun tidak menerima suplai air, dirinya mengaku akan mendalami dulu persoalannya apa, pasalnya kata dia, dirinya masih baru, aktif kurang lebih satu bulan menjabat sebagai kepala Cabang di PDAM LE.
Sementara mengenai tunggakan, ujar Rizaldy, masyarakat Desa Tanjung Raja, masih tetap harus membayar dikarnakan sudah menjadi prosedurnya seperti itu.
Rizaldy mengatakan dirinya sudah menawarkan, solusi dan disampaikan ke pihak kades bahwa sebaiknya putus dulu agar tagihan tidak berjalan tetapi warga enggan dan tidak mau.
“kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan kita sudah memeriksa juga melakukan perbaikan di semua titik lokasi di Desa Karang Raja dan Tanjung Raja, kami berharap air bisa cepat segera mengalir biar bisa istirahat, sebelumnya kami sudah memberikan solusinya kepada pihak pemdes agar diputus dulu supaya tagihan tidak berjalan, dan nanti jika air sudah stabil mengalir maka akan kita sambung kembali dan sangat disayangkan pada saat itu mereka seperti tidak mau”tuturnya.
Ditempat yang sama hal senada disampaikan kepala bagian humas dan hukum Jhoni Iskandar bahwa memang sebelumnya kita sudah melakukan sosialisasi ke desa tanjung raja untuk meberikan solusi agar diputus dulu supaya tagihan tidak terus berjalan, akan tetapi yang perlu diketahui warga ketika disambung kembali dikenakan biaya penyambungan sebesar Rp.125.000. tidak seperti akan memasang baru, penyebab air tidak stabil mengalir dikarnakan desa tanjung berbagi pasokan dengan desa karang raja, air tidak normal dikarnakan pipa tidak memadai untuk menyuplai, pihaknya juga telah berusaha sebisa mungkin untuk mengalirkan, karna sifat air berbeda dengan listrik, kami sudah merencanakan menambah pipa yang lebih besar dan seharusnya sudah terealisasi di tahun ini tetapi oleh dikarnakan keadaan sekarang ini jadi mungkin di undur sampai tahun depan.
“sebelumnya kita sudah melakukan sosialisasi disana dan sudah diberi solusi agar diputus dulu nanti dipasang lagi agar tagihan tidak berjalan.Tetapi ketika penyambungan nanti akan dikenakan biaya penyambungan sebesar Rp.125.000, tidak sama dengan biaya pemasangan baru, persoalan ini sebenarnya dikarnakan pipa tidak memadai untuk mensuplai karna air. Dalam kasus ini desa tanjung raja berbagi air dengan desa karang raja, karna sifat air mana yang lebih dulu dan rendah akan mendapatkan suplai dan otomatis desa karang raja lah yang akan mendapatkan suplai air terlebih dahulu, kita sudah merencanakan untuk memasang pipa yang lebih besar tetapi oleh dikarnakan kondisi covid 19 yang sudah menjadi bencana internasional saat ini ya mau bagaimana lagi harusnya di tahun ini” urainya. (Ags)