Saungnews.co. Lahat | Entah kenapa setiap akan menjelang datangnya hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha terjadi kelangkaan alias ‘hilang-hilangan’ gas melon atau gas elpiji 3 Kilogram selalu dirasakan oleh masyarakat Kota Lahat.
Hal ini membuat masyarakat tanda tanya kenapa Gas elpiji selalu langka dan habis di pasaran sebagian besar masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah, karena gas Elpiji tersebut di pergunakan setiap hari para ibu rumah tangga dan pedagang kecil- kecilan dengan ini Masyarakat mulai geram dengan gas elpiji habis.
“Seperti yang dirasakan oleh Kevin (35) salah seorang warga Kota Jaya Kecamatan Kota Lahat menjelaskan dirinya harus berkeliling dari Kelurahan Kota Jaya, Pasar Bawah, Pasar Baru hingga Ke Kelurahan Gunung Gajah.
“Biasanya ada tapi sekarang sudah susah cari,” katanya Selasa, (07/07/20).
Begitupun disampaikan Musmad, salah seorang pedagang gas elpiji warga jalan Bhayangkara bahwa sudah seminggu terakhir kesulitan mencari gas untuk dijual. “Jangankan untuk jual, untuk pemakaian sendiri saja kami kesulitan mencari. Saya biasa ambil di pangkalan gas yang ada di Tanjung Payang, Lahat Tengah dan Pagar Agung, memang lagi kosong. Terakhir dapat 10 tabung, dalam dua hari langsung habis,” ungkapnya.
Musmad juga mengaku biasanya hampir tiap warung tersedia elpiji 3kg. Namun kalau ini hanya warung- warung tertentu saja. Sementara untuk harga beragam Rp24ribu- Rp30ribu per tabung.
“Terakhir saya jual harga Rp28ribu per tabung, itupun ludes langsung diburu para pembeli,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Lahat terkesan tidak pro aktif dengan kelangkaan gas melon yang terjadi di Kecamatan Kota Lahat.
Kepala Dinas Fikriansyah mengaku belum mendapat keluhan terkait kelangkaan gas. Namun pihaknya akan melakukan pengecekan dengan pihak Hiswana Migas dan Pertamina.
“Belum ada laporan. Tapi akan kita cek lapangan,” jawabnya singkat.(Ak ).