Saungnews.co Morotai | Masyarakat Desa Kolorai, Kecamatan Morotai Selatan keluhkan sejumlah persoalan yang tidak terealisasi dari Tahun 2019 hingga Tahun 2020.
Anak dari Pengurus Paud di Desa Kolorai, Minggu,14 Juni 2020 kepada media menyampaikan bahwa Ibunya sebagai Pengurus Paud sudah 5 bulan tidak terima gaji, pada hal Gaji Paud melekat di Desa.
“Saya pe ajus (ibu.red) so 5 bulan mulai dari januari 2020 sampai sekarang belum terima gaji, padahal Gaji Paud itu melakat di Desa” keluh nya.
Selain itu, Imam Masjid Al-Multakim Desa Kolorai Mubarun Baba juga menyampai keluhannya bahwa dari Tahun 2019 sampai tahun 2020 Dana Bantuan Masjid yang melekat di Desa tidak pernah dicairkan, padahal menurutnya dana tersebut setiap tahun ada, yang bersumber dari Dana Desa sekitar 23 juta.
“Bantuan Mesjid dari Tahun 2019 sampai sekarang belum ada, jadi kami membangun mesjid melalui swadaya. Yang saya tahu setiap tahun 23 juta untuk perehapan Mesjid yang bersumber dari Dana Desa, tapi karena tidak ada jadi kami swadaya per kk 50 ribu, karena itu kami punya rumah ibadah jadi” urainya
“Kami bersyukur ada juga bantuan Semen 50 sak dari Calon Anggota DPRD Yong Lastori, biarpun dia tidak dapat tetapi janji bantuan terealisasi sehingga kami gunakan untuk membuat Pagar Masjid. Ada juga dari Anggota DPRD Rasmin Fabanyo, 50 sak semen tapi kami belum ambil, Rasmin Fabanyo siap kasih jika kami ambil” kata pak Imam
Ada juga Bantuan dari Pemerintah Desa, namun hal itu membuat dirinya malu yakni terkait Tali Grafi yang sudah di gantung sekitar 1 tahun lamanya tetapi diambil kembali oleh pemiliknya karena belum lunas terbayar, kata pemilik Tali Grafi pihaknya sudah menghubungi Kepala Desa tapi tidak direspon. Ungkap pak imam
Sementara Petugas Mesjid, Husen Hubihawa mengatakan pada tahun 2019 lalu, dirinya pernah mengikuti rapat bersama dengan tim Pemerintah Desa dan tim Pemerintah Kabupaten dan pihaknya telah mengusul Bantuan Masjid dengan besaran 23 juta.
Pihaknya telah koordinasi dengan Badan Permusyarawatan Desa Kolorai dan katanya Dana Masjid dari tahun 2019 bakal di cairkan pada hari senin, 15 juni 2020.
Lanjut dia katakan, jika pada hari senin tidak dicairkan maka hari selasa besoknya kami akan melaporkan hal ini ke Bupati Morotai dan juga kami berharap para wartawan/media bisa ikut membantu kami.
Bendahara Desa Kolorai Buang Moloku saat di konfirmasi media, pihaknya menjelaskan pada Tahun 2019 Bantuan Masjid Multakim Desa Kolorai sebesar 23 juta dan sudah dicairkan kemudian diserahkan ke Kepala Desa. Sementara tahun 2020 berjumlah 20 juta namun belum di cairkan dan masih ada di Rekening Desa.
Untuk Gaji Paud, menurut Bendahara per orang digaji Rp.850.000 dari bulan januari, februari dan maret sudah dibayar namun bulan april, mei dan juni belum dibayar, pambayarannya melalui Desa kemudian di tranfer ke Rekening masing-masing lewat Bank.
Bendahara menambahkan ada juga anggaran Paving Blok dari tahun 2019 sebesar 90 juta dan 60 juta sudah di cairkan dan 30 juta masih di rekening Desa.
Kepala Desa Kolorai Sarjan Ismail, ketika di temui media, pihaknya mengatakan Dana untuk Masjid tersebut digunakan untuk Pembuatan Air Wudu, pada Tahun 2019 Dana Mesjid sebesar 20 juta dan masuk luncuran tahun 2020 jadi Dananya Cair di Tahun 2020.
Dana tersebut masih ada di Rekening Desa, Dana Mesjid tahun 2019 sudah masuk luncuran Tahun 2020, jadi Dana Masjid sebesar 20 juta saja, kami akan berencana menambah lagi saat perubahan nanti.
Pencairan Dana Masjid pihaknya menunggu pembentukan Panitia kemudan meminta RAP dari Panitia supaya Dananya akan dicairkan lewat Rekening Panitia, Pencairan akan diusahakan pada minggu ini.
Untuk Gaji Paud, sebagian sudah dibayarkan melalui rekening masing-masing namun ada 1 Orang Pengelola Paud belum saya bayar karena yang bersangkutan Ibu Samsia ada masalah secara pribadi dengan saya, saya minta dia datang kemudian kita bicarakan.
Terkait dengan Paving Blok yang anggaranya di tahun 2019 dengan besaran 100 juta, menurutnya karena Anggaranya di cairkan pada akhir Tahun 2019 sehingga pekerja dilakukan pada tahun 2020.
Menurut Arifin Warga Desa Kolorai, Paving yang saat ini dibuat dengan material Semen 50 Sak dan Pasir kurang lebih 30 kubik, harga per kubik kurang lebih 250 ribu dan para pekerja dikasi upah 1 sak semen 60 ribu.
Tak hanya itu, Warga Desa Kolorai juga keluhkan terkait Air Bersih bersih. Di Desa Kolorai ada 10 sumur atau Profil, namun yang berfungsi hanya 6 Profil sementara 4 Profil tidak berfungsi, peristiwa ini sudah sekitar 1 tahun sehingga warga menggunakan sanyo sendiri-sendiri.(Oje)