‘Kemacetan Jalan Teratasi Kepadatan Pasar Tertanggulagi’
Saungnews.co Prabumulih | Disatu sisi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan keterbatasan nya berbagai aktifivitas masyarakat termasuk kegiatan ekonomi.
Meskipun pelaksanaan nya tidak semudah mengucapkannya namun kondisi sulit yang suka atau tidak meski dijalankan karena merupakan upaya untuk mencegah serta memutus mata rantai pencegahan Covid-19.
Nah dibalik sekelumit berbagai perihal yang membuat kondisi sulit, menurut Walikota Prabumulih H. Ridho Yahya, dilain sisi ada hikmah yang dapat di petik dari situasi ini.
Hal ini diungkapkan orang nomor satu di Pemerintahan Kota Prabumulih, dalam Konferensi pers Gugus Tugas COVID 19 kota Prabumulih. Di Ruang Rapat Lt. I Pemerintah Kota Prabumulih. Pelaksana Dinkes. Dihadiri Wako, Selasa (02/06/2020) pukul 13.30 WIB
“Di satu sisi kita mengambil hikmah Dalam posisi dan kondisi sulit apapun apapun kita harus membuat terobosan, dalam pelaksanaan PSBB ini, hal yang selama ini menjadi momok harus kita selesaikan bersama, ada dua hal sebelum PSBB ini yang belum pernah berhasil, pertama menghindari kemacetan masalah Truck Truck besar yang melewati kota Prabumulih, tapi dengan PSBB ini Alhamdulilah Perwako Prabumulih dua tahun lalu mengenai masalah jalan Jend. Sudirman yang dilewati Truck besar teratasi, dengan PSBB bahkan tak hanya Truck besar, Truck kecil pun dak lagi lewat dalam Kota” ujar Wako.
“Saya siang malam pagi sore lewat, Jalan Prabumulih benar benar lenggang, PSBB berjalan sebenarnya sebagaimana mestinya, jangankan truck mobil dari luar kota pun tidak bisa lewat kota Prabumulih, padahal sebelum nya sulit sekali menerapkan Perwako tersebut, susah dijalankan, alhamdulilah dengan PSBB ini bisa terlaksana dengan sendirinya itu suatu kebanggaan bagi kita” terang Wako Ridho Yahya.
“Artinya harapan kita sambil menyelam minum air, Corona kita atasi PSBB kita laksanakan, dengan harapan terjadi penurunan virus Corona, disisi lain Perwako dapat kita laksanakan dengan baik sesuai keinginan khususnya saya sebagai walikota Prabumulih dalam hal untuk menjaga kondisi kenyamanan dan kelancaran jalan di Kota Prabumulih” lanjut Ridho Yahya.
Yang selanjutnya hal positif yang didapatkan dari PSBB adalah teratasinya masalah kepadatan pasar di PTM, dengan dilakukan nya relokasi pedagang ke Terminal Prabumulih Jalan Lingkar Talang Jimar.
“Dengan dipilihnya lokasi berjualan pedagang Pasar ke Terminal Jalan Lingkar Alhamdulilah syukur, kesulitan pengaturan penerapan ‘jaga jarak’ dapat dapat diatasi, kemudian masalah penjual dagangan dari luar Prabumulih seperti ikan dan sayuran yang terkendala aturan PSBB, dengan di lokasikan diterminal, jadi posisi nya pas tidak masuk Kota Prabumulih, cukup pool di terminal, artinya dengan demikian terminal jadi difungsikan, protokol kesehatan juga dapat terlaksana kan.
Sehingga Kata Walikota, pada gilirannya kedepan program ini akan secara kontinyu dilaksanakan untuk menghidupkan perekonomian pasar yang baru layaknya Pasar Induk yang ada di Kota Palembang.
“Dengan para agen dan pedagang pindah ke sana (terminal, red) harapan kita nantinya para pedagang pengecer ini dapat juga pindah di terminal, dan fasilitas pun sudah kita persiapkan sedemikian rupa, pasar itu benar-benar terisolasi dan aman, bebas retribusi, sarana penerangan disiapkan, MCK dan sebagainya serta akan terus dievaluasi, sehingga kedepannya akan benar terwujud menjadi pasar induknya Prabumulih”
Namun demikian kata Walikota hal tersebut butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada.
“Kalau ini semua berjalan dengan baik sesuai dukungan semua masyarakat, alangkah elok nya, masalah kemacetan dapat kita atasi, terminal termanfaatkan
masalah virus Corona pun ter tanggulangi” harap Walikota.
Walikota juga berpesan agar warga Prabumulih terus meningkatkan kedisiplinan untuk melaksanakan pola hidup sehat sesuai protokol kesehatan.
“Sepanjang kita hidup bersih dan sehat, InshaAllah virus Corona ini tidak akan menghinggapi warga kota Prabumulih khususnya” pesannya. (Anja)