Saungnews.co Muara Enim | Seperti telah diberitakan sebelumnya, Lokalisasi atau warung esek-esek yang berkedok pondok hiburan karoke berlokasi di sungai tebu Muara Enim, masih terus operasi alias tetap buka di bulan suci ramadhan.
Rupanya himbauan pemerintah daerah mengintruksikan kepada aparat Kepolisian, Satpol-PP dan dinas terkait lainnya untuk segera menutup keberadaan warung esek esek yang masih beroperasi untuk segera ditutup bel juga berhasil, karna masih ada sampai saat ini warung esek-esek sungai tebu belum juga ditutup sampai saat ini.
Hal ini menuai tanggapan Keras Dari Aktivis Ormas Islam yang ada di Kabupaten Muara Enim yaitu Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Imam Syafei Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Muara Enim, mengatakan aparat Kepolisian, Satpol-PP dan aparat berwajib lainnya, harus tegas dan berani menutup warung esek-esek sungai tebu yang sangat meresahkan masyarakat ini, aparat jangan kesan tidak bernyali untuk menutupi warung esek-esek sungai tebu ini, tidak boleh takut dengan segelintir oknum yang memanfaatkan keuntungan dalam menjalankan bisnis warung esek-esek ini.
“Jangan samapai muncul stigma masayarakat kepada pihak berwajib kurang bertaji, menutup warung esek-esek sungai tebu ini, karna keluhan untuk menutup ini sudah sering disampaikan agar warung esek-esek sungai tebu ini segera ditutup dan ditertibkan” ujar Imam.
Ia berkata jelas banyak sekali hal-hal negatif yang ditimbulkan dari keberadaan warung esek-esek ini mulai peredaran narkoba, minuman keras, serta perbuatan dosa dan maksiat lainnya.
“ini sangat meresahkan tentunya, disamping lagi menunaikan ibadah bulan puasa kita semua juga sekarang lagi disibukkan dengan melawan pandemi covid 19. Pemerintah terus mengintruksikan untuk bersosial distancing dan phsykal distancing, ini bertolak belakang dengan intruksi pemerintah sedangkan warung esek-esek disungai tebu ini belum juga ditutup. Karna ditempat ini orang berkumpul datang dari mana-mana untuk menikmati dunia malam” cetus nya.
“Masyarakat sudah geram dengan keberadaan ini, aparat harus berani tutup dan bubarkan warung esek-esek ini, kalau perlu diputuskan aliran listriknya dan pasang garis pembatas dan atau segel, selanjutnya aparat harus rutin untuk berpatroli untuk memastikan warung esek-esek yang suda ditutup tidak beroperasi lagi. Yang kita takutkan kalau Aparat lamaban tidak menutup kemungkinan masyarakat akan bergerak menutup sendiri warung esek-esek ini” tegas Imam.
Lanjut Imam Pengurus Cabang Nadlatul Ulama (PCNU) Muara Enim dalam kegiatan musyawarah cabang beberapa bulan yang lalu telah menghasilkan beberapa rekomendasi antara lain meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Muara Enim untuk menertibkan warung isek-isek seperti yag ada disungai tebu.
“Iya pada saat musyawarah kerja cabang (Muskercab) Seluruh pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan juga badan otonom GP Ansor sepakat meminta kepada pemerintah untuk menutup warung esek-esek seperti di sungai tebu” ujar nya lantang. (AgusKpr)