Saungnews.co Prabumulih | Walikota Prabumulih H. Ridho Yahya optimis Penyebaran Covid-19 di Bumi Seinggok Sepemunyian dapat di tekan, dan status Zona Merah akan berangsur pulih kembali ke Zona Hijau bebas dari Paparan Covid-19, jika Masyarakat’ pun serius dan mau bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya penanggulangan Corona ini dengan disiplin mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan.
Optimisme Walikota Prabumulih mengenai dapat ditekannya penyebaran Covid-19 di Bumi Seinggok Sepemunyian, berdasarkan analisa beliau sepanjang rentang waktu mulai adanya kasus Corona di Kota ini hingga saat ini setelah berbagai upaya penanggulangan yang telah dilaksanakan oleh Pemkot Prabumulih.
Dan berdasarkan data perharinya, tercatat bahwa hingga saat menjelang diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) usai Lebaran nanti, terjadi penurunan angka pasien Covid asal Prabumulih, bahkan terjadi stagnansi (terhenti kenaikan angka pasien, red).
Ini merupakan indikasi yang baik dan patut disyukuri, artinya kiat dan langkah yang telah dilakukan oleh pihak Pemkot mulai membuahkan hasil, dan semakin membaik setelah dilaksanakan nya PSBB nantinya.
Berikut kutipan beberapa penjelasan Walikota Prabumulih dalam Pers Conference yang media ini rangkum :
“Update data saya ikuti terus sambil berupaya memikirkan bagaimana langkah-langkah agar terjadi penurunan penyebaran Covid-19 ini bisa cepat, Saya terkadang sambil main tenis (olahraga,red) atau saat malam selalu berfikir bagaimana solusinya bagaimana agar menyelesaikan nya” ungkap Ridho Yahya dalam jumpa pers Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, pada Senin (18/05/2020).
“Nah saya yakin dan percaya penyebaran Covid-19 di Prabumulih ini bisa kita tekan, karena jika kita tahu ada yang positif maka pada hari itu juga langsung kita isolasi” kata Ridho lagi.
“Kemudian kita hubungkan lagi, ini ada hubungannya dengan PSBB, orang bertanya Prabumulih sudah menurun grafiknya bahkan stagnant tapi kok melaksanakan PSBB, PSBB itu kan kita hanya tinggal mendisiplinkan saja itu syaratnya, kalau selama ini kita belum pakek masker, sekarang sudah pakek masker, kalau selama ini di pasar tidak berjarak Aktifitas nya, sekarang mulai kita tata jaga jarak nya (fisikal distancing)” urainya.
“Dan sekarang beda dengan sebelumnya, kalau sebelum PSBB tidak ada punishment (sangsi), maka saat PSBB akan ada sangsi nanti dari tim teknis dari pihak Kepolisian TNI dan OPD terkait.”lanjut nya.
Makanya kita optimis, sebelum ada PSBB saja tanpa disiplin kita ada penurunan, dan stagnant apalagi PSBB, artinya ini adalah keseriusan dari Pemerintah Kota Prabumulih dalam hal menanggulangi permasalahan virus Corona yang ada di kota ini” imbuh nya.
Walikota juga menerangkan bahwa pihak nya senantiasa sigap melakukan tracking di wilayah yang terdapat suspect pasien reaktif. Seperti Kelurahan Tugu Kecil dan Pangkul.
“Kita penanganan secara transparan dan terbuka juga cepat, semua ini btujuannya agar Tugu Kecil ada yang meninggal kemaren, dan Pangkul yang baru ini langsung saya perintahkan trancking, juga Karya Mulya tinggal sekali lagi rapidtest yang terakhir kalau negatif lagi berarti 40 kemaren InshaAllah selesai aman Karya Mulya jadi data kita tidak ada yang mengambang” jelas Ridho.
“PSBB ini tidak bisa hanya Pemerintah saja, dak Bisa Walikota nya saja…harus kesadaran masyarakat nya, harus sama sama punya keinginan menghilangkan virus Corona dari Kota Prabumulih, mati-matian lah Walikota, Pemerintah, Tim kesehatan tak bisa… Tanpa didukung oleh seluruh masyarakat Kota Prabumulih” kata walikota serius.
“Tinggal kita mau cepat habis atau tidak, kalau mau cepat ayoo kita disiplin, khususnya disiplin dalam protokol kesehatan” ajaknya. (Anja*)