PALEMBANG | Walikota Palembang H.Harnojoyo , Kamis (2/4), menggelar rapat gugus tugas penanganan percepatan Covid 19 terbatas dikediaman rumah dinasnya di Jalan Tasik Palembang.
Usai mempimpin rapat bersama Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, jajarannya, Kodim dan Polretabes Palembang, Harnojoyo memberikan keterangan persnya kepada sejumlah wartawan di lokasi.
Salah satunya pointnya, akan menjadikan rumah dinas orang nomor satu di Kota Palembang itu untuk dijadikan posko komando terpadu selama penanganan Virus Corona yang sudah memberikan berdampak saat ini.
“Rumah dinas ini akan dijadikan posko komando terpadu, mulai hari ini,” kata Harnojoyo.
Posko komando terpadu yang akan berkerja selama 24 jam selama wabah Covid 19 ini, dirinya mengatakan melibatkan semua unsur mulai dari jajaran birokrasinya hingga pihak lainnya.
“Nama nama orangnya sudah sesuai dengan SK dan sudah saya tandatangani,” tegasnya lagi.
Harnojoyo mengakui, Covid 19 yang kini menjadi perhatian serius seluruh kepala daerah di Indonesia ini, termasuk Palembang menjadi hal yang paling prioritas program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk mengentaskannya, tak tangung tangung anggaran Rp 116 Miliar akan diperuntukan selama penanganan Covid 19 di Kota Palembang.
“Kita juga sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 116 M peruntukan untuk medis alat pelindung diri (APD) dan logistik,”katanya.
Sejumlah point penting lainnya, juga di beberkan Harnojoyo, seperti penanganan kelangakaan masker disejumlah tokoh alat kesehatan di kota ini, termasuk menggalakan masyarakat untuk berswadaya berkontribusi membuat sendiri sendiri masker.
“Kalau semua warga bisa membuat sendir ini akan mengurangi permintaan masker dan akan ikut mengurangi kelangkaannya,” tegasnya lagi.
Nah, terkait adanya sejumlah warga diluar Palembang yang melakukan penolakan pemakaman jenazah Covid 19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah berinisiatif mempersiapkan lahan seluas 2 Ha untuk tanah pemakaman khusus ini.
“Lokasinya di Kecamatan Gandus seluas 2 Ha, kita persiapakan secara khusus, agar tidak menimbulkan keresahan warga,” jelasnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Ayus Astoni mengungkapkan, data per 1 April 2020 ada 307 orang, orang dalam pengawasan (ODP) dan , dan sudah ada pengurangan 130 orang ODP artinya saat ini hanya ada 117 ODP.
Sedangkan Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 12 orang, dan terkonfirmasi negatif 7 orang sedangkan sisanya masih menunggu hasil.
“Kalau di Palembang ada 2 positif , 1 meninggal dan 1 masih di rawt di RSMH,” katanya.