SaungNews.co LAHAT | Tragedi bentrok antara Karyawan dan Security PT Arta Prigel dengan sejumlah warga Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat, memakan korban jiwa.
Kejadian bermula puluhan warga Desa Pagar Batu bentrok fisik dengan karyawan dan Security PT Arta Prigel diduga masalah sengketa lahan yang di gunakan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit.
“Pasalnya sejumlah warga Desa Pagar Batu melarang Karyawan PT Arta Prigel melakukan aktifitas di lokasi perkebunan, warga mengklaim sengketa lahan tersebut belum selesai,”ungkap Kapolres Lahat AKBP Irwansyah SIK MH CLA pada Sabtu (21/03/2020).
Dijelaskan Irwansyah sekira pukul 09.00 wib Security PT. Arta Prigel berjumlah lebih kurang 45 orang melakukan pengamanan kegiatan karyawan PT. Arta Prigel yang dipimpin oleh chip Security Ujang Boy beserta pihak kepolisian melakukan pengarahan agar tidak terjadi keributan.
Selanjutnya, sekira pukul 10.00 wib pihak pengamanan POLRI meminta kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan seluruh Security diperintahkan ditarik mundur.
“Namun saat security akan bergerak mundur chip security Ujang Boy diserang warga, akibat kejadian tersebut terjadi keributan antara Security dan warga Desa Pagar Batu yang menyebabkan korban dari kedua belah pihak,”jelasnya.
Pihak kepolisian memberi tambahan peringatan keatas untuk meminta warga mundur dan Security kembali kekantor PT. Arta Prigel.
“Akibat kejadian tersebut adanya korban dari pihak warga Desa Pagar Batu meninggal dunia akibat benda tajam Suriadi dan Putra, dan yang mengalami luka – luka adalah Marlin sedangkan dari pihak security Ujang Boy mengalami luka di bagian kepala,”paparnya.
Lebih lanjut Kapolres mengungkapkan, korban dari warga saat ini di rawat di RSUD Lahat dan dari pihak Perusahaan di rawat di Rumah Sakit DKT Lahat.
“Personil dari Polres Lahat dan Polsek Pulau Pinang langsung menuju dilokasi dan sebagian berjaga rumah sakit,”pungkasnya.(Red).