SaungNews.co MOROTAI- Sejumlah Hotel/Penginapan di Morotai digunakan Pemerintah Daerah setempat untuk karantina orang dalam pemantauan (ODP). Orang dalam pemantauan bukan hanya yang sakit tetapi yang baru datang dari luar daerah yang telah terpapar covid-19 menggunakan Kapal Laut, Kapal Fery dan pesawat terbang juga di karantina. Hal tersebut diberlakukan sejak Selasa 24 Maret 2020.
Pantauan Forum Jurnalis Online Morotai (FJOM) sejumlah penginapan yang digunakan Pemda untuk karantina diantaranya Penginapan Sintayu, Penginapan Dodola, Hotel Perdana, Hotel Morotai Inn dan Penginapan Mutiara Inn.
“Dari sejumlah penginapan tersebut terdapat puluhan orang dalam pemantauan. Diantaranya 19 ODP di Penginapan Sintaayu,
7 ODP Penginapan Dodola,
27 ODP Hotel Perdana,
5 ODP Hotel Morotai inn dan
8 ODP Penginapan Mutiara Inn,” Kordinator liputan FJOM, Roger Manawan.
Sehingga total ODP kata dia, sesuai data sementara yang dimiliki sebanyak 66 Orang. Namun, informasi akurat yang disampaikan para penjaga ada 6 orang yang telah kabur. ODP yang kabur itu di karantina di Penginapan Mutiara Inn.
Bahkan, sambung sekertaris FJOM, Endi, ada beberapa ODP menyampaikan keluhannya kepada Wartawan. Mereka menyampaikan, Karantina seperti ini adalah bunuh diri, karena seharus yang di karantina itu adalah mereka yang sudah di periksa dan keadaanya steril.
“Seandainya dari sekian banyak yang di karantina terus ada 1 orang yang sudah terjangkit pasti akan menular, karena kesiapan di hotel-hotel tidak maksimal. Para penjaga, dan suster pun kelihatan santai, terus duduk di tempat yang bergantian.’ pungkas sumber itu kesal.
Sementara juru bicara Satgas Pencegahan dan Pengendalian Bencana Covid-19 Kabupaten Pulau Morotai, dr Tony, saat di konfirmasi hal tersebut mengakui belum di rekap secara total. Dirinya berjanji akan menyampaikan apabila semua data sudah rekap.
“Jumlah penginapan dan hotel yang dipakai untuk karantina sebanyak pemiliknya bersedia dipakai. Soal ada yang kabur dari karantina saya belum dapat informasi. Saat ini, kita lagi mau rapat di mabes (kediaman Bupati) hasilnya akan disampaikan.” Pungkasnya.(oje)