SaungNews.co Morotai | Selama tiga bulan penghasilan tetap (Siltap) salah satu perangkat Desa Aru Burung Kecamatan Pulau Rao Kabupaten Pulau Morotai tidak dibayarkan.
Otniel Abdula yang menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Desa Aru Burung mengatakan sudah maduk ke triwulan 1 Tahun anggaran 2020, gaji (Siltap) nya selama 3 bulan dari Oktober hingga Deseber 2019 hingga berita ini di turunkan belum juga di bayar.
“Tidak jelas apa yang menjadi kendala belum dibayarkanya gaji tersebut, sedangkan perangkat lain sudah di bayar semua,”ungkap Otniel Abdula kepada SaubgNews, Selasa (25/02/2020).
Dalam hal pembayaraan gaji tersebut sudah berkali kali di tanyakan kepada Kepala Desa,”Terakhir waktu di tanyakan ke Kades didampingi oleh Ketua BPD, jawab sang karateker kades gaji tersebut sudah di tranfer ke rekening saya, namun berkali – kali di cek uang tersebut tidak ada,”bebernya.
Dengan tidak dibayarkannya gaji tersebut kata Otniel dirinya sempat menanyakan kepada perangkat desa yang lain.
“Gaji mereka (Perangkat -red) sudah di bayar semua, ternyata hanya saya yang tidak terima gaji,”keluhnya.
Dalam hal.ini Otniel menduga, bahwa sebelumnya pihak Pemdes menginginkan kegiatan belanja program dapur sehat tidak di kelola oleh Karateker Kades.”Dugaan saya hanya masalah itu,”katanya.
Lanjut Otniel hampir rata-rata Pembelanjaan bahan bangunan RTLH dan Dapur Sehat Pemdes melakukan pembelanjaan.
Untuk Pembangunan Bantuan RTLH dan Dapur Sehat Tahun 2018 semuanya berjalan baik 100 persen, akan tetapi pada Tahun 2019 semuanya tidak berjalan 100 persen.
Di samping itu, Kendaraan angkut sampah merk Viar Desa juga di tahan oleh Pengusaha Kecil (Pian Malaku) karena gara-gara hutang desa yang belum sempat di bayar
Tokoh masyarakat Kabuoaten Pulau Morotai Roy George Anthony sangat menyayangkan terkait ketidak jelasan soal pembayaran gaji perangkat desa, dan juga campur tangan Kepala Desa pelaksanaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Dapur Sehat.
“Gaji tidak perangkat tidak boleh di tahan, dan mengenai pelaksanan pembangunan RTLH serta Dapur Sehat tidak boleh di intervensi oleh Kepala Desa, namun kenyataan dilapangan masih saja terjadi,”ujarnya.
Sementara itu Karateker Kepala Desa Aru Burung Ferdi tidak bisa ditemui, bahkan di hubungi via sambungan telepon juga tidak ada jawaban.(Oje)