SaungNews.co BATURAJA | Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Drs. H. Kuryana Azis menekankan kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk senantiasa siaga dalam menghadapi bencana banjir, tnah longsor, kebakaran lahan dan hutan.
“Ketika mendapat informasi kejadian, petugas tidak perlu menunggu semua personil lengkap, berapa jumlah petugas yang ada, 4 sampai lima orang langung ke lokasi,”tegas Kuryana saat memberikan arahan pada kegiatan Rapat Koordinasi Kesiapan menghadapi bencana Senin (17/02/2020).
Menghadiri Sekaligus Membuka Acara Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi Bencana Banjir, Tanah Longsor, Kebakaran Lahan Dan Hutan Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2020 Bertempat di Ruang Rapat Bina Praja Pemkab OKU Senin (17/02/2020).
Dikatakan Kuryana menyampaikan bahwa bencana alam ini jauh sebelumnya sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, Untuk itu perlu kita waspadai.
“Kami tegaskan bahwa peristiwa bencana alam bukan tanggung jawab salah satu lembaga saja, namun tanggung jawab bersama, sehingga kita harus menjalin kerja sama yang baik,”katanya.
Disisi lain, Dandim 0403 Letkol ARH Tan Kurniawan S.A.P., M.I.Pol berharap selalu mengkoordinasikan proses kesiapsiagaan, penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi kondisi darurat serta mengaktifkan rencana kontijensi yang disusun jika terjadi tanggap darurat.
Oleh karena itu, Dandim 0403 Letkol ARH Tan Kurniawan S.A.P., M.I.Pol mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan segera menginformasikan jika suatu saat terjadi bencana alam.
“Kami beserta jajaran mendukung penuh penanggulangan bencana alam, bahwa penanggulangan bencana adalah tugas kita bersama,”tegasnya.
Sementara itu Kapolres OKU, AKBP Tito Travolta Hutauruk melalui Kabag Ops Kompol M.Ginting mengungkapkan bahwa Polres OKU beserta jajaran mendukung penuh penanggulangan bencana alam di Kab OKU.
Menurut Kepala BPBD OKU Amzar Kristofa meengatakan kegiatan rakor tersebut menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri nomor 360/132/SJ tanggal 7 Januari 2020 Tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca dan atau peringatan dini dari BMKG, BNPB dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengetahui perkembangan situasi terkini,”paparnya.
Selin itu, menyiagakan seluruh aparatur pemerintah daerah dan mengkoordinasikan dengan TNI, Polri, Instansi Vertikal di daerah dan relawan siaga bencana serta unsur masyarakat lainnya.
Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir/longsor dan resiko akibat bencana lainnya.
“Kemudian mengalokasikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang cukup dan siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana, serta
menyebarluaskan informasi potensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya,”pungkas Amzar Kristofa.(Ita).